Nikmati Karya Lukis S. Sudjojono Dalam Bentuk Digital Art
Lukisan karya sang Maestro S. Sudjojono yang dipadukan dengan teknologi digital video projection mapping, menjadi salah satu kreasi menarik yang diusung dalam Jakarta Digital Art Festival.
Bukti kehadiran Pemprov DKI Jakarta dalam membentuk ekosistem di subsektor seni rupa,
Pameran bertajuk S. Sudjojono The Immersive Experience yang digagas
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) ini, berlangsung selama dua hari, Sabtu (3/12) hingga Minggu (4/12) di Museum Seni Rupa dan Keramik.
Disparekraf DKI Gelar Welcome Dinner Jakarta Marathon 2022Menurut Kepala Dinas Parekraf DKI Jakarta, Andhika Permata, Digital Art Festival merupakan sebuah acara yang mengkreasikan karya seni lukis menjadi karya seni digital.
"Kegiatan ini merupakan salah satu
bukti kehadiran Pemprov DKI Jakarta dalam upaya membentuk ekosistem di subsektor seni rupa, " terangnyaKepala Bidang Ekonomi Kreatif, Gumilar Ekalaya menambahkan, ada beberapa hal yang menarik dari gelaran Jakarta Digital Art Festival , salah satunya adalah penggunaan teknologi digital video projection mapping yang dapat membuat masyarakat bisa lebih menikmati karya seni dengan lebih atraktif.
“Kami ingin mengkombinasikan karya seni sang Maestro, S.Sudjojono dengan karya seni digital. Dengan kemajuan teknologi saat ini, kedua karya tersebut dapat dibuat menjadi karya yang lebih hidup," tuturnya.
Menikmati goresan kuas karya S. Sudjojono dalam bentuk berbeda, ucap Gumilar, bisa menjadi pengalaman tersendiri bagi wisatawan. Perhelatan Jakarta Digital Art Festival ini menunjukan bahwa pariwisata dan ekonomi kreatif dapat menyajikan hal yang unik.
"Lewat Jakarta Digital Art Festival, kami mengkolaborasikan karya seni lukis maestro pelukis Indonesia dengan video projection mapping.” paparnya.
S. Sudjojono merupakan nama yang tidak asing untuk para pencinta seni, pelukis kelahiran 14 Desember 1913 dan wafat pada 25 Maret 1985 ini dikenal sebagai Bapak Seni Rupa Modern Indonesia.
Julukan tersebut didapatkannya karena beliau merupakan seniman pertama Indonesia yang mengenalkan modernitas seni rupa Indonesia yang sesuai dengan realitas.